SI KUMBANG MERAH DARI GUNUNG MBOLO 6
SI KUMBANG MERAH DARI GUNUNG MBOLO 6Suatu hari pengembaraan Ki Karto Loyo sampai di Kademangan Kertosono, salah satu kademangan yg masuk dalam wilayah kadipaten kediri. Saat ia sedang berjalan di tepi sebuah hutan telinganya yg tajam mendengar adanya sebuah pertempuaran. Ki Karto segera
menuju arah suara itu lalu mengintip dari semak semak. Ia lihat seorang gadis muda 19san yang berwajah sangat cantik sedang bertarung di krubuti tiga orang tinggi kekar bermuka penuh brewok, merekalah yg dalam dunia persilan di sebut Tiga Brewok Dari Gua Satan. Terus siapakah gadis muada itu, dialah Ayu Wulandari murit tunggal Nyai Anjar Saketi yg berjuluk Bidadari Sakti dari Selatan.
Baru satu tahun Ayu Wulandari turun gunung namun namanya sudah lumayan terkenal dalam rimba persilatan dengan julukan Bidadari Bertangan Maut, pasalnya ia tak pernah memberi ampun kepada setiap Penjahat yg di temuinya. Namun kini dia harus menghadapai tiga dedengkot aliran sesat yg sudah lama kondang kesaktinya, menghadapi satu saja belum tentu bisa menang apa lagi menghadapi ketiganya sekaligus. Dengan pedang Naga Birunya Ayu Wulandari mengamuk menyerang Tiga Brewok Dari Gua Setan dengan jurus jurus bidadari saktinya namun tak sedikitpun mampu mendesak mundur ketiganya malah lama lama ia sendiri yg terdesak hebat.
"Hahaha lebih baik kau menyerah saja cah ayu, dari pada capek capek berkelahi lebih kita bersenang senang saja, bukankah itu lebih enak cah ayu hahaha" kata si Brewok Merah dengan senyum cabul mengembang di bibirnya.
"Benar cah ayu, kita gk akan menyakitimu, justru akan membuatmu ke enakan hahaha" sambung si Brewok Hitam.
"Hahaha betul ndok, kau tak kan menang melawan kami" ujar si Brewok Putih.
"Bangsat, cih tidak tahu malu, dasar kakek kakek cabul, sampai matipun aku tak akan menyerah" umpat Ayu wulandari terus memainkan pedang Naga Birunya namun dalam sekejap pedangnya telah tersampok hingga terlempar jauh, sedang kedua tanganya telah di pegang oleh si Brewok Hitam si Brewok Putih.
"Ooh kau benar benar cantik dan montok cah ayu, kau pasti enak banget di entoti manis hahaha" kata si Brewok Merah sambil meremas pelan susu wulandari.
"Bangsat keparat bajiangan lepaskan aku kalo guruku Nyi Anjar Saketi tau, kalian semua pasti akan mampus" maki Wulandari sambil menyebutkan nama besar gurunya untuk menakut nakuti ketiga orang itu.
"Hahaha siapa yg takut dengan nenek peot itu hahaha, ayolah kakang Merah, cepat kau perawani gadis ini, gantian, aku sudah tak tahan nih hahaha" kata su Brewok Putih.
"Hahaha baik adi Putih, aku juga sudah tak tahan pengin menikmati kemolekan tubuh cah ayu ini hahaha" kata si Brewok Merah sambil melepaskan jubah merahnya.
Ayu wulandari hanya bisa pasrah menerima nasib buruk yg akan menimpanya sebentar lagi, tak terasa dua tetes air mata telah turun membasahi pipinya. Pada saat yg keritis itulah tiba tiba sebuah bayangan merah tau tau telah berdiri tegap di tempat itu entah dari mana datangnya seperti setan saja.
"Hahaha Tiga badut jelek mau mengerjai seorang gadis belia, ooh sungguh pemandangan yang sangat menjemukan hahaha" ejek si Bayangan merah yang tak lain dari Ki Karto Loyo.
"Bangsat siapa kau, berani benar mengganggu kesenangan kami, cari mampuas kau heh" bentak si Brewok Merah kembali memakai jubah merahnya tak jadi memperkosa Wulandari.
"Hah, tidak salah dengar nih, badut badut jelek macam kalian mana bisa bikin mampus kakek buyutmu hahaha"
"Keparat, kau belum tahu siapa kami heh, bersiaplah mampus untuk menebus kata kata lancangmu bangsat hiaaaaat" si Brewok Merah menyerang Ki Karto dengan pukulan pukulan Tapak Setanya, namun tak ada satupun yg berhasil mengenai tubuh ki Karto loyo.
"Hahaha benar benar jurus badut jelek yg tak becus" ejek Ki karto. Mengetahui musuh begitu tangguh si Brewok Putih dan si Brewok
Hitam melepaskan Ayu Wulandari lalu ikut mengerubuti ki Karto Loyo. Serangan serangan Gabungan Tapak Setan ketiganya benar benar amat ganas dah dahsyat, namun semuanya dapat di hindari oleh ki Karto dengan amat mudahnya.
Wulandari menjadi sangat kagum akan kecepatan gerak Kakek penolongnya itu.
"Wah cepat benar gerakan kakek itu, entah siapakah di ya" batin wulandari sambil menonton jalanya pertarungan, kadang terdengar mulutnya cekikikan sendiri karna berkali kali ki karto mengejek ketiga kakek brewok itu dengan sebutan tiga badut jelek.
"Hahah cukuplah sudah kakek buyutmu main main dengan kalian tiga badut jelek, nah sekarang kalian rasakan jitakan jari jari kakek buyutmu haait" tuk tuk tuk, tiga kali ki karto menyentilkan jari telunjuknya menotok tiga kakek brewok itu tepat mengenai nadi penting di tubuh mereka.
Aaah..Aaah..Aaa h terdengar tiga kali jeritan keras dari tiga kakek berewok itu lalu tubuh mereka limbung sebentar kemudian ambruk numprah di atas tanah, tubuh ketiganya terasa lemas bukan main, ternyata ki Karto telah memusnahkan semua ilmu sakti mereka hingga muasnah tak berbekas"
"Huh, sekarang kalian baru tahu kelihean kakek buyutmu bukan"kata ki karto