Kawin Kontrak 5

Weekend kali akan kembali menjadi weekend yang biasa lagi setelah kontrak ku dengan Mutia selesai,memang ada sedikit rasa kehilangan,tapi tidak seberapa,aku fikir toh sebelum nya aku juga tidak sama siapa-siapa

Ada kejadian lucu tadi siang,setelah juma*an aku berniat ke kosan Mamat,sebenarnya gak ada tujuan sih,ya karena suasana hati kurang enak akan semakin gak enak kalo sendirian akhirnya aku berangkat menuju kosan Mamat tanpa kasih tau dia terlebih dahulu,dan mungkin karena sepanjang jalan fikiranku entah kemana,tau tau aku sudah di depan pintu kamar Mamat aja,dan langsung ku buka

"Glek..." Ternyata aku datang di saat yang tidak tepat,Mamat dan Istrinya sedang asik berposisi doggy style,tepat menghadap ke arah ku

"Plok..plok..plok..Ahhh..ahhhhh ah.." Serta merta desahan Istri mamat berhenti,kedua nya kaget dan menatapku..

"Sssorry Mat.." Buru buru aku keluar kamar dan tutup pintu

"Eh dul ada apa?" Mamat nyusul dan kepala nya melongok di pintu yang dia buka sedikit

"Gak ada apa apa,maen aja,terusin deh,kunci tuh pintu haha" kata ku

"Elah kirain ada apa,mau gabung?heheh" ajak Mamat sambil berkali kali menaikkan alis nya

"Wah mana boleh Mat,gila kamu,aku pulang aja,lain kali dah aku kesini lagi" jawabku sambil mulai berjalan menjauh

"Lah kan gak harus ikutan Dul,jadi penonton juga boleh wkwkwk" kata Mamat setengah teriak

"Ogah..pulang dulu yak"

"Ya udah ati ati Dul" lalu Mamat menutup pintu

Di jalan aku masih bisa mengingat kejadian yang baru saja aku lihat
"Hmmm..jadi itu yang nama nya Naila" gumamku,kemudian aku gambar kembali di ingatanku,wajah nya imut,berkacamata,berkeringat,wajah nya menengadah maksimal karena rambut nya dijadikan tali kekang oleh Mamat,"ganas juga kau Mat" fikirku,dan payudara nya indah,lebih besar daripada punya Mutia sepertinya

Sepanjang jalan aku hanya berhayal saja,bahkan sampe di kamarpun,aku rebahan di atas kasur,membayangkan kejadian tadi,lalu mengingat ingat Mutia dan persetubuhan2 kami selama seminggu ini,tanpa dikomando penisku mulai terbangun,dan reflek tanganku masuk ke dalam celana,sampai beberapa saat aku nikmat,kemudian aku seperti tersadar,dan menarik kembali tanganku,aku jadi merasa aneh,aku merasa sekarang udah gak seharus nya aku self servis,udah merasakan yang jauh lebih enak kok,dan kemudian aku bertekad untuk menghentikan kebiasaanku itu kecuali kalo terpaksa..

Malam nya aku habiskan sendirian di kamar saja,internetann,main game online,sambil dengerin lagu,ada perasaan ingin tau sedang apa sekarang Mutia,tapi aku tidak melakukan apa apa,begitu pun Mutia juga tidak menghubungiku sama sekali

Weekend kali ini aku benar benar lebih banyak sendiri,aku hanya keluar pas malam minggu untuk acara nobar pertandingan sepak bola sama beberapa teman,setelah itu aku pulang dan hari minggu pun gak kemana mana,Mamat beberapa kali mengajak ku melakukan hal yang kemarin dia tawarkan,tapi aku tolak dan aku anggap bercanda saja,aku belum terfikirkan untuk melakukan itu walaupun aku sudah sering menonton ato membaca cerita panas tentang hal itu,dan kadang aku juga berfantasi melakukanya,tapi untuk benar benar melakukanya,sepertinya belum ada keinginan..

Lagian,belum tentu juga Naila mau,bagaimana kalo dia menolak,ato lebih dari itu,misalnya dia tersinggung,kemudian melapor ke Ustadz Karim,bisa berabe,karena praktek ini adalah ilegal dalam ajaran yang saat ini kami ikuti,malah bisa dituduh penjahat kelamin dan dikeluarkan dari komunitas..


------------------
Senin pagi,tepat sebelum aku berangkat kuliah,hp ku berbunyi,sepertinya ada bbm masuk,aku cek ternyata dari Mutia..hmmm..komunikasi pertama kami setelah kami "bercerai"

"Mas met pagi.." Sapa Mutia

"Iya,ada apa?" Jawabku simpel

"Hmmm..ada temen aku yang tertarik nikah sama mas"

"Oh ya?siapa?"

"Nama nya Nisa,temen kampus dan temen serumah di kontrakan"

"Gimana mas mau?"

"Lah mau gimana?kenal aja belum hehe..sama Mutia aja gimana?" Candaku

Agak lama Mutia membalas,lalu dia bilang "hmmm..aku cuman nyampein aja mas,difikir fikir aja,tar aku kirim kontak dia,udah dulu ya mas"

"Iya tar aku fikir fikir" selesai percakapan kami kali ini,aneh,kok sepertinya suasana nya canggung,tanpa aku fikirkan langsung aku berangkat ke kampus

Di kampus,aku ketemu Mamat dan teman2 lainya,kami ngobrol bareng bareng,tapi ketika sudah di kelas,aku mulai membicarakan hal pribadi sama Mamat,setengah berbisik kami bicara

"Mat..kenal Nisa?" Tanyaku mengawali percakapan

"Nisa yang mana?teman Mutia?" Mamat balik tanya

"Iya,kamu kenal?"

"Kenal sih,tapi gak terlalu,emang kenapa?" Tanya nya

"Mutia bilang Nisa tertarik sama aku,menurutmu dia gimana?"Tanyaku serius

"Gimana apanya?"

"Ya..itu nya hehe.."

"Hmmm..kurang tau sih,tapi ada yang bilang dia pernah dikontrak Ustadz Karim beberapa kali" jelas Mamat

"Ustadz Karim?berkali kali?"

"Iya,padahal dia gak pernah lho ngontrak murid nya yang lain"

"Emang kamu belum Mat?" Tanyaku

"Belum,bukan tipe ku dia he,aku ada foto nya,mau liat?"

"Mana?"

Lalu Mamat memperlihatkan foto2 Nisa tanpa cadar,wajah nya lumayan manis,kulitnya hampir sama kayak aku,sawo matang tapi memang lebih bersih dan lebih cerah,gak ada foto2 aneh,terus terang aku kurang begitu tertarik,dan sepertinya mamat juga faham

"Gini aja,kalo kamu gak minat,bilang aja dengan sopan,cari alasan apa kek,nah sebagai ganti nya kamu terima tawaranku aja,kita garap Naila bareng bareng heheh" Mamat kembali melontarkan ide gila nya

"Wah sory Mat kalo ini beneran aku belom dulu deh,walo aku suka nonton bokep gangbang,tapi bayangin telanjang sama cowok lain apalagi ganti gantian lobang,geli dah haha"

"Lagian emang Naila mau?" Tambahku

"Ya kan dicoba dul wkwk..gak tau sih dia mau ato gak,tapi kalo ku ajak nonton bokep 3some ato gangbang gitu,dia nafsu nafsu aja tuh" terang Mamat

"Ya kan itu bokep Mat,beda lah" bantah ku

"Lagian Naila itu wajah nya aja yang imut,nafsu nya gede hehe"

"Udah cukup Mat,istri sendiri kok di promosiin,mending sama Nisa aja lah,tapi gimana mulai nya ya?" Aku mengalihkan pembicaraan

"Kan istri kontrak dul,kalo istri resmi sih gak bakal"

"Gini aja,besok kita kan kuliah sampe siang doang,kita ajak ketemuan aja di kampus nya,tar aku ajak istriku juga,gimana?"

"Boleh deh,tar aku tanyain sama dia"

Setelah itu ganti topik pembicaraan,membicarakan apa aja yang kepikiran,kebetulan dosen ku kali ini cuek kalo ada mahasiswa yang ngobrol sendiri..setelah ngobrol aku iseng sms Nisa,dan dia langsung merespon,aku ajak dia untuk ketemu seperti rencana Mamat dan dia setuju,aku juga sempat tanyain Mutia dan aku minta dia mengajak nya juga..


Besok nya,sesuai rencana,setelah kuliah aku dan Mamat juga Naila berangkat ke kampus nya Nisa,Naila terlihat agak salah tingkah ketika kami bertemu,mungkin dia malu,sedangkan Mamat malah sebaliknya,seperti gak ada kejadian apa apa

Sekitar jam 1 siang,kami sudah berada di kantin kampus nya Nisa,tempat yang sudah disepakati,tak lama kemudian Nisa datang sendirian,dia menyapa kami lalu duduk,kami ngobrol sebentar lalu memesan makan dan minuman


"Mutia kok gak ikut?" Tanyaku

"Oh..tadi udah aku ajak,tapi kayak nya udah pulang duluan" kata Nisa

Lalu kami ber 4 ngobrol cukup lama,saling mengenal lebih jauh,Nisa ini asal nya dari Jawa Timur,satu angkatan dengan Mutia walau beda jurusan,suara nya enak di dengar,dan bicara nya juga sopan seperti akhwat2 lainya,dan aku pun sepertinya mulai ada ketertarikan..

Hari itu kami ngobrol hampir 2 jam,dan setelah pulang aku dan Nisa melanjutkan hubungan cukup intensif lewat BBM ato tlp,banyak hal yang kami bicarakan,gak ada pembicaraan yang aneh,setelah 2 hari komunikasi akhir nya kami sepakat untuk nikah,Nisa tidak menentukan mahar,dia bilang terserah aku

Walau masalah mahar udah aman,aku masih bingung masalah tempat,karena di kosan ku relatif kurang aman,di kosan Mamat juga gak enak,selain itu dia juga ada istri,ketika aku tanyakan ke Nisa,dia ajak aku tinggal di rumah nya kalo mau berhubungan suami istri,dia bilang semua penghuni rumah tersebut satu pengajian,dan kadang mereka bawa suami mereka ke sana,dan yang terpenting disana ternyata aman..

Kamis sore aku dan Nisa menikah,di kos Mamat,Mamat dan Naila jadi saksi,mahar nya..(Rahasia hehe),kami menikah dalam jangka waktu 1 bulan,Nisa yang minta,awal nya aku minta 2 minggu saja,karena aku punya rencana untuk ajak nikah Naila setelah cerai dari Mamat,Naila juga sudah tidak canggung sama aku..

Setelah prosesi nikah selesai,aku dan Nisa langsung berangkat ke rumah Nisa,sejujur nya aku juga sudah tidak tahan,hampir 1 minggu tidak ganti oli,padahal sebelum nikah sama Mutia saja aku rutin ganti oli 2-3x seminggu,dijalan Nisa memeluk ku cukup erat,kami ngobrol ngobrol ringan menetralkan rasa grogi,ya walaupun bukan pertama kali,tetap saja ini yang pertama sama Nisa


--------

Tak lama kemudian kami sampai di di rumah kontrakan Nisa(dan juga Mutia),Nisa memintaku untuk memasukkan motor ku ke garasi

"Aku duluan ya,tar langsung ke kamar ku aja,di lantai dua,di pintu ada nama nya kok,daahh hihi" tiba tiba saja Nisa pergi,padahal aku baru mau masukan motor ke garasi

5 menit kemudian aku masuk ke rumah,sepi,mungkin ada di kamar masing masing ato lagi pada gak dirumah,aku celingak celinguk sambil mengingat petunjuk dari Nisa..dan tak lama kemudian,aku sudah di depan pintu kamar Nisa,yang ternyata bersebelahan dengan kamar Mutia,sesaat sebelum aku ketuk pintu,tiba tiba pintu kamar Mutia terbuka,dan setelah itu keluar laki laki yang sebelum nya pernah aku lihat,aku berusaha menyapa nya ramah tapi dia hanya melihat ku sebentar dan langsung pergi begitu aja..walaupun bikin gak enak hati,aku coba singkirkan fikiran2 aneh dan aku ketuk pintu kamar Nisa

Tok..tok..tok.."Nis.."

"Masuk aja..." Kata Nisa dari dalam

Aku cepat cepat masuk dan langsung terpaku melihat pemandangan yang sangat menggairahkan..

"Sshhhh..." Tanpa sadar aku sedikit mendesis sambil perlahan menutup pintu

Di depanku Nisa sedang berdiri,hanya memakai jilbab dan cadar,tanpa penutup lain,tubuh nya sangat sexy,kulit eksotis,dan payudara nya besar dan bulat,vagina nya kecoklatan tanpa bulu,penisku seketika tegak maksimal..hilang sudah kegalauan ku yang barusan



Nisa mendekat ke arah ku dengan berlenggok nakal,aku menelan ludah berkali kali sambil tetap menatap tubuh nya terutama payudara nya..setelah berhadapan,Nisa membuka cadar nya kemudian merangkul pundak ku,kemudian dia menciumku dengan ganas

"Slluurpp...eehhhmmmm.." Aku mengimbangi ciumanya,suara belepotan bibir kami terdengar jelas,kami mendesah pelan..tangan ku reflek memegang payudara nya,terasa penuh di genggaman,dengan gemas aku remas agak kuat....

"Ahhhhh..." Nisa melepas ciuman dan mendesah merasakan nikmat dan mungkin sedikit sakit karena aku meremas dada nya cukup kencang..

Kembali kami berciuman ganas dan beberapa kali Nisa melepaskan ciuman ketika dia tidak kuat merasakan remasan ku yang semakin ganas juga..

Setelah beberapa menit,Nisa menciumi leher ku bagian sampin,dan terus ke atas sampai ke telinga ku,dia jilat sebentar telingaku lalu berbisik

"Aku pengen kontol gede mu.."

"Ahhhhh...apaahh?" Sambil mendesah menikmati jilatan Nisa aku,aku cukup kaget karena Nisa mengucap kan kata kata kotor,sangat berbeda dengan Mutia,tapi ini sensasi baru bagiku,yang membuat adrenalin ku meningkat..

"Ahhhh..." Aku mendesah ketika tangan Nisa tiba tiba meremas selakanganku dengan cukup kuat..

"Aku mau inih,kontol gede mu.."

"Kamu mau kasih apa kalo aku kasih kontol ku?" Tanpa sadar aku menikmati percakapan kotor seperti ini,remasan Nisa di selakangan ku membuat agak ngilu karena semakin keras,aku pun mengimbangi nya dengan meremas payudara Nisa juga semakin keras

"Semua aku kasih ahhh..semua mau mu aku lakuin ahhh.."

"Ambil..!" Kata ku kemudian memegang kedua pundak nya dan menekan nya supaya dia berlutut..

Segera dia berlutut lalu membuka kancing celanaku dan resleting nya,lalu dia pelorotkan celanaku sekaligus celana dalam ku dengan tidak sabar,dan penisku langsung tegak berdiri seakan menantang

"Ahhhhhhh...gilaa.." Nisa mendesah melihat penisku..

Bangga rasanya berdiri dengan penis mengacung,di depan wanita yang berlutut siap melayani dan memuaskan nafsu,wanita yang terlihat kehausan seakan melihat oase di gurun pasir..

Nisa menggenggam penisku dengan mantap,melihat ujung nya yang sudah mulai mengeluarkan precum,lalu mendekatkan wajah nya,dan menjilat precum tersebut

"Sluuurpp.."
"Ssshhhhh..." Desah ku

"Ini yang kamu mau?" Tanya ku

"Iyahhh..ahhhh sluurpp" jawab Nisa sambil menjilati kepala penisku

"Telen kontolku sampe habis!" Perintah ku

Dan sepertinya itu bukan perintah yang sulit karena Nisa terlihat senang mendengar perintahku tersebut

"Haaap..." Nisa melahap penisku lalu memasukan sedalam dalam nya,mulut Nisa sedikit lbh lebar dari mulut Mutia,sehingga tidak terlalu kesulitan melahap penisku,walau tetap sepertinya rahang nya sampai terbuka maksimal,dia mendorong kepala nya terus supaya penisku masuk semakin dalam,tapi ternyata walau sudah mentok masih ada 1/3 batang penisku

Aku menyambut nya dengan menggerakkan pinggulku,menggenjot dan menyetubuhi mulut nya,tangan ku memegang kepala nya

"Ahhhhh...Ghlegghh..Ghleggh..Ghleggh...." Aku sangat menikmati rasa nikmat dan hangan mulut Nisa,aku juga sangat menikmati suara gesekan atau benturan penisku di mulut dan tenggorokan Nisa

Aku sangat menikmati deepthroat Mutia,dan aku ingin merasakanya juga bersama Nisa..kalo perlu lebih

"Gagghhhh..." Aku menekan kuat kuat kepala Nisa,dan menekan pinggul ku kuat kuat juga,memasukkan sedalam yang aku bisa...

Cukup lama aku men deepthroat Nisa,kemudian aku cabut sebentar,terlihat penisku belepotan ludan Nisa,kemudian aku deepthroat lagi,sampai puluhan kalo,tapi tetap tidak bisa lebih dari 3/4 penisku yang masuk

Kalo waktu itu Mutia seperti kehabisan nafas,bahkan sempat batuk batuk,kali ini Nisa sepertinya sudah pengalaman,aku bisa mencabut dan memasukkan kembali penisku secepat yang aku mau,dan itu sangat nikmat..

"Ahhhhhh...enak banget mulutmu.." Aku memuji nya,dia terlihat senang dan cukup tenang,tangan nya meremas payudara nya sendiri dan aku juga lihat dia menstimulasi klitoris nya sendiri..

Karena pegal,aku ingin pindah,ingin duduk di atas kasur,lalu aku bergerak perlahan tanpa membiarkan mulut Nisa terlepas dengan cara memegang kepala nya,dan sepertinya Nisa pun tidak berniat melepaskan penisku..cukup lama sampai aku bisa duduk di kasur da n Nisa berlutut di bawah selakanganku,tapi aku menikmati sensasinya..

Puas deepthroat,aku biaskan Nisa berkreasi sendiri,dia menghisap penisku kuat kuat,lalu menjilati seluruh bagian penisku,dan menjilati dua buah testisku..

Aku pun gak mau tinggal diam..

"Plakkkkkk..."
"Ahhhhh..."

Aku menampar bokong Nisa cukup kuat diiringi suara erangan dari mulut Nisa..

"Plakkkk..plakkk...plakkkk..ahhh...ahhhmmm" Berkali kali aku ulangi tamparan di bokong nya,semakin keras,erangan Nisa pun semakin keras,entah nikmat atau sakit,aku lihat dia semakin gencar mengocok klitoris nya sendiri

Selain menampari bokong nya,satu tangan ku meremas payudara Nisa dengan cukup kuat,aku jepit puting nya,aku putar putar,kadang aku tarik puting nya cukup keras

"Uuuuuhhhh...teruushhhh..sluurp" Kata Nisa sambil tak berhenti menikmati selakanganku dan mengocok klitoris nya sendiri,semakin lama semakin keras..dan..

"Plakkk...plakkk...plakkkk.."

"Ahhhhhh...aku keluaarrrrr...." Jerit Nisa di sela suara tamparan ku di bokong nya..

"Cretttt...cretttt...cretttt.." Aku lihat ada cairan memancar dari vagina Nisa,rupanya dia mengalami Squirt..luar biasa,tidak banyak wanita yang bisa mengalami nya

Nisa terkejat kejat sebentar lalu melemas mengatur nafas

Tapi aku tidak memberinya waktu lama karena langsung aku arah kan penis ku ke mulut nya,dan Nisa pun faham,dia kembali semangat melayani ku..sepertinya dia pakai semua teknik yang dia kuasai,jujur memang lebih nikmat daripada Mutia,Tidak berapa lama aku pun hampir mencapai puncak

"Aku mau keluarrr...ahhhh...ahhhhh"

Aku cabut penisku,segera aku rebahkan tubuh ku dan aku arah kan penisku ke atas..

"Crottt...crottt...crottt" seperti air mancur,spermaku keluar banyak sekali,mungkin karena 1 minggu belum di keluarkan,spermaku muncrat ke arah atas dan kembali menimpa selakanganku,sebagian ke paha dan sebagian ke perut,ada juga yang ke sprei..aku tidak tau reaksi Nisa,tapi kemudian

"Sluuurp...sluuurrp" aku kembali ke posisi duduk dan aku lihat Nisa sedang menjilati spermaku yang berceceran,dia sedot dan dia telan,sampai bersih..

"Hihi.." Dia tertawa ketika selesai menjilati spermaku..

"Ahhh.." Aku memang sengaja muncrat di luar supaya bisa lihat lebih jauh kebinalan Nisa,rupanya dia menyambut

"Masih berdiri ya..hebat" katanya

Penisku memang masih berdisi walau tidak penuh dan tidak keras,sekitar 60 persen lah

"Kalo sekarang kayak nya bisa masuk semua" kata ku setengah menantang nya

Aku membuka jilbab nya,Kemudian dia langsung melahap penisku kembali dan memang kali ini bisa masuk semua



"Ahhh..." Rasanya nikmat walau agak geli karena barusaja ejakulasi,ada sensasi tersendiri ketika penisku habis semua masuk ke mulut nya..

Tapi itu tidak lama,karena penisku berangsur kembali menegang sampai maksimal,aku melepaskan penisku dari mulut nya

Aku remas rambut nya dann aku angkat wajah nya sehingga menghadap ke wajah ku

"Aku pengen make memek mu Nis..shhhhh." Aku mulai berani bicara kotor

"Memek ku punya mu,kamu bebas pake kapan aja dimana aja,sepuas mu,semau mu ahhh" kata Nisa tak mau kalah,sepertinya gairah dia juga sudah kembali tinggi

"Ayo naik sini" kata ku

Nisa faham,dia berdiri lalu naik ke atas pangkuan ku,mengarahkan vagina nya ke arah penisku

"Ahhhhh..." Nisa menurunkan pinggul nya,penisku mulai masuk perlahan,lebih lancar dan mudah daripada saat masuk ke vagina Mutia..

"Uhhhh.." Tidak berapa lama bokong nya sudah menempel di pahaku,tanda bahwa penisku sudah sepenuh nya di dalam vagina Nisa..

"Ahhhh...ahhhh..." Nisa mulai menggoyangkan pinggul nya maju mundur,vagina nya tidak sesempit Mutia,mungkin jam terbang nya lebih tinggi,tapi tetap masih terasa penuh dan cukup mencengkram

Aku memegang erat bokong Nisa,aku remas kuat,kadang aku bantu menarik dan mendorong bokong nya,tepat di hadapan wajah ku,dada montok Nisa seakan menantang,membulat kencang dengan puting yang cukup besar

"Huuuff.." Aku caplok puting Nisa,aku hisap kuat kuat,lalu aku gigit dan aku tarik..

"Ahhhh...sakiiitt...enakkkk..ahhhh"

Nisa mendesah seperti kesakitan,tapi dia tidak menolak,bahkan goyangan nya semakin binal dan kencang.."

Aku menggigiti pelan seluruh bagian dada montok nya,kadang aku jilat juga...

Goyangan Nisa semakin liar,tidak hanya maju mundur,kadang ke kanan kiri dan kadang berputar,seperti goyang ngebor,dan itu nikmat sekali

"Ahhhhh...kamu akhwat apa penyanyi dangdut koplohhh ahhhh" aku bertanya sekaligus bercanda..

"Uhhhh...enakkk yaahhh?goyang ngebor ku lebih dahsyat dari Inul kan?aku emang penyanyi dangdut saweran yang nyambi jadi akhwatt uhhhh..." Tentu saja dia juga bercanda,tapi kata kata nya memang membangkitkan gairah

"Enaakkkhhh...biasa disawer berapah?.." Aku menimpali

"Gak pakehh duitt,tapi pake spermaah..ahhh aku mau keluar ahhhh"

Seketika Nisa mengejang,vagina nya terasa menyedot dan menyembur bergantian,dan karena penuh oleh penisku,dia tidak bisa squirt,hanya muncrat sedikit sedikit..nikmat sekali

Aku langsung menggulingkan badan,sehingga posisi nisa di bawah,tanpa memberi waktu istirahat aku langsung menggenjot vagina nisa dengan kecepatan tinggi

"Ahhhhh...ahhhh...terusssh yang kerasssh.." Nisa berteriak teriak..

"Plokk..plokk..plokk.."

"Memekkh mu enakkkhhh" kata ku

"Khonnntol mu jugaahh enak bangghettt...ahhh.." Nisa menimpali

Beberapa menit kemudian aku mencapai puncak,dan hampir bersamaan dengan Nisa yang juga mengalami orgasme

"Aku mau keluaarhhh ahhhh...di dalam yahhh..."

"Iyahhh,aku jugahh..di dalamm ajahh lebih puasss"

"Ahhhh..crottt..crott.." Hampir bersamaan kami mencapai puncak,aku tekan pinggulku kuat kuat..

Tak berapa lama kami ambruk,aku sangat puas,sepertinya Nisa juga,kami mengatur nafas,hening,penis ku masih di dalam vagina Nisa dan mulai mengecil

"Tadi kamu teriak kencerng banget.." Kata ku setelah mencium kening Nisa

"Biarin..udah pada tau kok hihi.."

"Oh ya?ada temen mu yang lebih kenceng gak?" Tanya ku iseng

"Kayak nya aku paling kenceng hehe"

"Kamu beda banget kalo di ranjang" kata ku

"Ya kalo di luar kan jaim,gak suka ya?"

"Suka lah,puass hee"

Lalu aku mencabut penisku dan berbaring di sebelah Nisa,kami saling menghadap..dia melirik ke arah penisku

"Lucu kepala nya ketutup,udah tidur masih gede aja,bener kata Mutia" kata Nisa

"Mutia?emang dia cerita?" Tanya ku penasaran

"Iya,dia antusias banget lho cerita,biasanya gak pernah" jawab Nisa

"Cerita apa aja emang?"

"Ya cerita lah pokok nya he..malah awal nya dia mau ajak kamu nikah lagi lho..tapi kyy dia malu,lagian dilarang sama pacar nya,ya aku serobot aja,habis penasaran,gak peduli deh harga diri hihi" jelas Nisa nakal

"Pacar nya?oh iya tadi aku lihat ada cowok keluar dari kamar Mutia,itu cowok nya?" Tanya ku penasaran

"Kamu ketemu dia?iya itu pacar nya,sekaligus suaminya"

"Maksud nya?"

"Ya mereka nikah kontrak terus,diperpanjang terus,kecuali kalo pacar nya pengen nikah sama orang lain,ya cerai dulu,walo gak harus cerai sih,ya biar adil aja katanya.."

"Oh gitu..aneh ya..kamu pernah sama pacar nya?"

"Gak pernah,gak tertarik,lagian gak enak aja sama pacar sahabat sendiri"

"Memang aneh sih,tapi pacar nya yang mulai,trus harus nya mereka ini sekarang cerai sebulan,karena pacar nya nikah sebulan dan Mutia juga mau nikah rencana awal nya sebulan,makanya dia mau perpanjang sama kamu krn masih ada waktu,tapi kyy pacar nya cemburu,padahal sebelum nya gak pernah" jelas Nisa

"Masa udah biasa cemburu.." Kata ku

"Ya gak tau..tapi sama kontol segede dan seenak ini sih siapa yang gak cemburu hihi.." Kata Nisa nakal sambil mengelus penisku..

"Kayak nya Mutia juga lagi cemburu tuh sama aku" tambah nya

Aku membayangkan Mutia,gadis cantik dan baik,tapi kenapa menjalani hidup yang aneh begini..walaupun menganut keyakinan kawin kontrak,tetap aneh hubungan Mutia dan pacar nya itu..batinku

"Uhhhh..." Aku mendesah saat penisku kembali menegang karena rangsangan Nisa..

"Mandi dulu yuk..!" Ajak ku

"Yukk..dilanjut di kamar mandi ajah hihi.." Kata nya

"Kamar mandi nya dimana?" Tanya ku

"Itu pas di depan kamar "

"Keluar kamar nya gak usah pake apa apa ya?" Ajak ku iseng

"Siapa takut hihi" timpal Nisa



(Bersambung)
Facebook CommentsShowHide

0 comments